Kamis, 20 Januari 2011

BIARLAH

Killing Me Inside - Biarlah


Semua yang berlalu
Telah menjadi kenangan
Dan seakan kulupakan
Karena ku tak sejalan


Wowowo . . . .

Dan tak mungkin ku bertahan
Meski telah ku coba
Semuanya tak berguna
Terbuang sia-sia

Reff :
Dirimu dihatiku sudah terlalu lama
Biarlah ku mencoba untuk tinggalkan semua

Wowowo . . . .

Dan tak mungkin ku bertahan
Meski telah ku coba
Semuanya tak berguna
Terbuang sia-sia

Reff :
Dirimu dihatiku sudah terlalu lama
Biarlah ku mencoba untuk tinggalkan semua

Dirimu dihatiku sudah terlalu lama
Biarlah ku mencoba untuk tinggalkan semua

Dirimu dihatiku sudah terlalu lama
Dan biarlah ku mencoba untuk tinggalkan semua

HATE TO MISS SOMEONE


 HATE TO MISS SOMEONE

 one night i stand i remind of you

our hope and dream

tears in my eyes

when you gone so fast

when i realized you know ican be perfect





i faal from you

you make me like i cant stand with you

you make me like i cant live with you

i cant hold your hand

so please dont let me down



i try to be a stronger

when i know everything over

everytime i feel

everday i think

i never see you once again





i know i cant be stronger

even i try to forget you

oh no i missing you

i need its you

so please dont make me feel like..

i keep you in my heart





i miss your smile i miss your face

i need you hear i need your hugs



in every night in everyday

like you want me to be

    



i miss you voice i miss your laugh

i need yor hear i need your hug

in everynight in everyday

is you

you know everything is you

Rabu, 12 Januari 2011

With You

With You

Tonight I think about you girl
And I wake and I wake up in the middle of the night
You appear in my dream
And it feels so real
When I’m holding on your arms, oh
I’ll never let you go
I’m trying to fix this feeling
Till the end of my day
And I know that you’ll never know
That I’m here on your side
That I’m here being your guide

How could you got me crazy
Girl, how could you let me into your heart, ohh
And just let it go
Go on and let it go
I wish I could be honest when I’m there with you
I wish I started my life with you
Please just make it true
I’ll never let anyone make you sad
Though you, you thought me bad
And let me regret of you
You thought me bad and let me regret of you…

With you
Together we can make it true
With you
We got to believe though we’ll never know
With you…

I’ll pick you up
And take you all the night
Try to be your guard
Who makes you feel alright
Try to be your guard
Who makes you feel alright..

Selasa, 11 Januari 2011

As long as you love me

As long as you love me

I've tried to hide it so that no one knows
But I guess it shows
When you look into my eyes
What you did and where you're comin from
I don't care, as long as you love me, baby
Why do I love you
Don’t even want to
Why do I love you like I do
why do i love you
Like I always do
You should’ve told me
Why did you have to be untrue (love you like I do)
Why do I love you like I do

Ain’t gonna show no
Weakness
I’m gonna smile
And tell the whole world I’m fine
I’m gonna keep my senses
But deep down
When no one can hear me
Baby I’ll be crying for you

Can’t go back
Can’t erase
Baby your smiling face oh no
I can think of nothing else but you

I DO YOU LOVE YOU

i do you love you

Suddenly he’s
Leaving
Suddenly the
Promise of love has gone
Suddenly
Breathing seems so hard to do

Carefully you
Planned it
I got to know just
A minute to late, oh boy
now I understand it
All the times we
Made love together
Baby you were thinking of her


As Long As You Love Me :)
Although loneliness has always been a friend of mine
I'm leavin' my life in your hands
People say I'm crazy and that I am blind
Risking it all in a glance
And how you got me blind is still a mystery
I can't get you out of my head
Don't care what is written in your history
As long as you're here with me

I don't care who you are
Where you're from
What you did
As long as you love me
Who you are
Where you're from
Don't care what you did
As long as you love me

Every little thing that you have said and done
Feels like it's deep within me
Doesn't really matter if you're on the run
It seems like we're meant to be

Minggu, 02 Januari 2011

Racing divisions

Racing division

jupiter mx 300cc







Pasti kaget begitu tahu volume silinder Yamaha Jupiter MX 135LC ini. Bebek yang aslinya hanya 135 cc dibore-up sampai 300 cc. Ini kelakuan edan Oliver P. Siahaan, kerja bareng dengan Hawadis dari HDS Racing, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Angka 300 cc didapat dari diameter x stroke, yaitu 71 mm x 76 mm. “Kalau dihitung iseng menggunakan kalkulator dicapai 300,75 cc. Lebih dari 300 cc kan!,” jelas Oliver yang memproduksi banyak blok bore up.


Untuk mecari diameter 71 mm tinggal comot piston punya Yamaha Scorpio oversize 100. Namun harus diakali. Lubang pin piston Scorpio 16 mm. Harus dibuatkan bosh supaya pas dengan pin seher yang 14 mm.


Justru yang repot pasang liner di blok agar masuk piston gambot itu. Dipilih boring dari mesin diesel yang tahan kompresi tinggi. Boring gede berakibat lubang water jacket atau tempat lewatnya air pendingin jadi tertutup. Tapi, posisi lubang baut blok tetap tidak berubah.


Namun akibat penggantian boring yang gede, lubang crankcase harus diperlebar. “Crankcasedibesarkan hingga menganga 76 mm,” jelas Oliver yang juga menggandeng mahasiswa Institut Teknologi Nasional Bandung.


Untuk memperkuat, sisi-sisi blok dilas argon. Termasuk blok sisi dalam yang menghadap rantai keteng. Juga kena las argon. Pengerjaannya dipilih di Bandung. Sebab di Jakarta tidak ada yang sanggup.


Disusul mengakali agar stroke mencapai 76 mm, padahal aslinya hanya 58,7 mm. Naik tajam 17,3 mm. Didapat dengan cara memindahkan pin kruk as sampai keluar bandul poros engkol itu. Biar kuat ditahan dengan las listrik.


Diakali juga dengan mengganti setang piston standar yang kelewat panjang. “Dicomot punya Honda CB100 K5 dengan alasan lebih pendek dan diameter big end sama dengan pin kruk as Jupiter MX,” argumen Oliver yang gawe di PT Jafta Indoland, Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat.


Meski setang piston pendek, tetap saja harus dibuatkan pengganjal atau adaptor di blok bawah.
Dipilih bahan dari aluminium setebal 15 mm. Diimbangi paking kepala silinder 0,5 mm. Pas.

TUTUP LUBANG AIR

Water jacket di blok sudah tertutup. Otomatis pendinginan hanya mengandalkan udara. Beda dengan di kepala silinder, tetap menggunakan pendingin air. Namun agar air tidak masuk ruang bakar lantaran piston yang besar, lubang harus ditutup las argon. Kemudian diratakan kembali.

Juga diikuti pasang klep lebar. Dipilih milik Suzuki Raider 150.
Lebar payung in 22 mm dan ex 19 mm. Namun batang klep cukup pendek. Harus diimbangi baut setelan klep yang panjang. Dipilih buatan TDR Thailand.

DIPERBANYAK?

Kini Oliver sedang memperbanyak blok Jupiter MX bore up 300 cc. Sekarang dalam proses pengerjaan gambar di komputer. Selanjutnya dibuat die cast atau cetakan. “Proses pengecoran dikerjakan di Solo,” jelas Oliver yang bisa dikontak lewat 0811-18-8132.

pertarungan cdi unlimiter

Pertarungan CDI Unlimiter: CDI Rextor, CDI BRT, XP 202, CDI Cheetah

OTOMOTIFNET – Setelah sebelumnya melakukan tes optimalisasi bahan bakar dengan berbagai macam produk pengirit bahan bakar yang di rancang oleh Hendry Martin, ST. Kali ini Otonetters, komunitas member di Forum OTOMOTIFNET.COM kembali mengibarkan bendera Otoneters Indepnedent Tester dengan melakukan pengetesan CDI programmable untuk Honda Supra X125.
Sekaligus dipilih 4 merek dalam pengetesan ini yaitu BRT, Rextor, XP202 dan Cheetah Power. Syaratnya harga jual masing-masing CDI yang diiukutkan dalam komparasi ini harus tidak lebih Rp 500 ribu. Harga ini paling ideal untuk kebutuhan korek harian atau sekedar plug & play pada motor dengan spek standar.
Pengetesan CDI berlangsung cukup panjang dari akhir Februari hingga awal April ini. Panjangnya waktu disebabkan ada empat variable pengetesan yang dites secara terpisah. Yaitu, peak rpm untuk mencari siapa yang punya limiter paling tinggi. Kemudian ada tes akselerasi dengan menggunakan alat ukur Racelogic.
Dilanjutkan dengan melakukan tes konsumsi bahan bakar dan terakhir tes power dan torsi dengan dyno tes. Tujuan pengetesan ini dalam beberapa tahapan terpisah, bukan untuk mencari siapa yang terbaik diantara keempat CDI tersebut. Tapi lebih berfungsi untuk memetakan mana yang terbaik sesuai kebutuhan konsumen. Mengingat tiap CDI memiliki karakter yang berbeda satu sama lain.
Motivasi konsumen dalam memilih CDI pun berbeda-beda. Ada yang mengganti CDI sekedar karena mencari tenaga besar tapi ada juga yang hanya ingin akselerasi motornya makin ngacir atau malah ingin konsumsi bahan bakarnya semakin irit. So, mari ikuti ringkasan dari empat proses pengetesan ini.
Pengetesan ini dilakukan pada sebuah Honda Supra X125 pinjaman dari PT Astra Honda Motor (AHM) dalam kondisi benar-benar baru dan standar tanpa ubahan apapun. Juga dipilih tiga tester untuk menjalani semua rangkaian pengetesan. Dua dari member Forum OTOMOTIFNET.com (Bintang Pradipta dan Spidlova) dan satu wakil dari redaksi OTOMOTIFNET.com (Popo).
Dalam keseluruhan pengetesan ini digunakan kurva yang telah direkomendasikan oleh masing-masing produsen CDI. BRT meminta klik kurvanya disetting di posisi angka 8 yang artinya timing pengapian di atur pada 35 derajat sebelum titik mati atas. Rextor memilih kurva ditaruh di posisi angka 0. Sedang Cheetah Power menyarankan untuk menggunakan kurva pertama. Dan XP202 karena tidak memiliki pilihan kurva maka langsung colok.
Pengetesan Tahap 1 : Siapa Limiter Tertinggi?
Bertempat di bengkel Otomotif Service Station (OSS), pengukuran dilakukan dengan rpm meter merek BRT. Suhu mesin dipatok 70 derajat celcius dengan toleransi 5 derajat celcius. Masing-masing CDI dapat giliran digeber dua sampai tiga kali. Hasilnya saat di gas pada putaran mesin( rpm) paling tinggi, semua CDI ini mampu membuat mesin berteriak lebih dari 12.000 rpm. Bandingkan dengan CDI standar yang hanya bermain di angka 9.000 rpm.
CDI Standar = 9.841 rpm
CDI BRT Neo Click = 12.930 rpm
CDI Cheetah Power CP 400 = 12.700 rpm
CDI XP = 12.400 rpm
CDI REXTOR = 12.280 rpm
Pengetesan Tahap 2: Siapa Akselerasi Tercepat?
Bertempat di depan kantor OTOMOTIFNET.com pengetesan akselerasi dimulai pada jam 11 malam saat kondisi jalan sudah benar-benar lengang. Panjang lintasan sekitar 300 meter, 200 meter untuk pengetesan dan 100 untuk jarak pengereman. Panjang trek ini mirip panjang lintasan drag bike yang panjangnya 201 meter.
Kondisi mesin tetap standar tanpa ubahan apapun. Dan semua tester (Bintang pradipta, Spidlova dan Popo) punya kesempatan 2 kali running untuk tiap CDI. Hasil di bawah ini diambil catatan waktu terbaik untuk 100m dan 200m. Catatan waktu selama pengetesan ini diukur dengan alat ukur Racelogic.
CDI Standar
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.0
0-200 14.7
Bintang Pradipta
0-100 11.7
0-200 16.7
Popo
0-100 09.0
0-200 14.1
CDI BRT Neo Click
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.3
0-200 15.1
Bintang Pradipta
0-100 09.4
0-200 14.2
Popo
0-100 08.5
0-200 13.3
CDI Cheetah Power CP 400
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 08.1
0-200 12.9
Bintang Pradipta
0-100 09.6
0-200 14.6
Popo
0-100 09.3
0-200 14.4
CDI XP
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 09.5
0-200 14.4
Bintang Pradipta
0-100 09.7
0-200 14.6
Popo
0-100 09.1
0-200 14.0
CDI REXTOR
Spidlova
Distance(m) Time(s)
0-100 10.6
0-200 15.4
Bintang Pradipta
0-100 09.6
0-200 14.5
Popo
0-100 09.2
0-200 14.1
Pengetesan Tahap 3: Sipa Konsumsi Bahan Bakar Teririt?
Pengukuran konsumsi bahan bakar dilakukan dengan menggunakan burette (gelas ukur), cara pengetesannya dengan melihat siapa yang paling cepat menghabiskan 100ml bensin. Secara sederhana dari hasilnya bisa dilihat, yang cepat habis berarti boros sedang yang lama abisnya berarti irit.
Saat pengetesan motor dalam keadaan diam dengan suhu mesin dipatok pada kurang lebih 70 derajat celcius. Dan putaran mesin dibuat statis pada 5000rpm. Pengukuran dilakukan dengan 3 stopwatch yang dipegang oleh Arseen lupin, Nanda, dan David. Didapat hasil rata-rata sebagai berikut:
CDI Standar : 1 menit 16 detik
CDI BRT Neo Click : 1 menit 25 detik (penghematan 11,84%)
CDI Cheetah Power CP 400 : 1 menit 22 detik (penghematan 7,89%)
CDI XP : 1 menit 15 detik (lebih boros 1,31%)
CDI Rextor : 1 menit 17 detik (penghematan 1,31%)
Pengetesan Tahap 4: Siapa Power Tertinggi?
Test terakhir ini dilakukan di dynamometer bermerek Dyno Dynamic milik bengkel Khatulistiwa dikawasan Jl Pramuka, Jakarta Timur. Pengetesan dyno dilakukan tanpa ubahan apapun pada motor. Bahkan settingan angin dan bensin pada karburator dibuat seragam meski gonta ganti CDI. Pengetesan dilakukan 2 kali, dengan spuyer standar dan dengan spuyer yang sudah naik satu step dari standar. Ukuran 35/75 menjadi 38/78.
CDI juga tetap menggunakan pilihan klik/kurva yang sama dengan 3 test sebelumnya. Pada pengetesan ini suhu mesin dipatok seragam pada 90 derajat celcius sebelum mesin digas. Berkat blower yang dipasang di dekat blok silinder suhu mesin selama pengetesan bisa stabil dikisaran 100-110 derajat celcius. Dan tiap CDI punya kesempatan 5 kali run. Hasil yang diperoleh cukup mencengangkan.
Sesi pertama tanpa jeting
Max Power CDI Standar : 8 dk
Max Power CDI XP : 7,8 dk
Max Power CDI Rextor : 7,9 dk
Max Power CDI Cheetah Power : 7,3 dk
Max Power CDI BRT : 7,7 dk


bore up mio

Blok Bore Up Mio
Bore Up Mio
Alhamdulillah,
Wanita memang ngga mau ketinggalan, dan pabrikan yamaha motor Indonesia sudah mengantisipasinya. Dengan menurunkan tunggangan bernama MIOBI, Halah… kok malah nyerempet2 kesitu… Nganu, maksud saya motor yamaha Mio memang diluncurkan untuk menanggapi era modernisasi, dan bagi orang-orang yang modis, dinamis dan mobilitas tinggi tapi anti repot. Dengan slogan yang sering dibanggakan pemakainya ” HARI GENEEE MASIH OPER GIGI?!” menyentil keras pengguna motor-motor “kuno” di jalanan. Tapi pengguna motor bebek pun bisa dengan mudah mencela pemakai motor matic, apalagi yang sudah kena korek harian didalam mesinnya oleh RAT Motorsport, ehm.. ehm.. Beettzzz langsung diangkat-angkat, wheelie di gigi 1 , masuk 2 , njemping, masuk 3 nyentak! bujubuneg… Kesetanan saking tidak mau dihina.
Penyemplak matic satu ini pun tak mau kalah, maka dibawalah Yamaha Mio ke Graha Dukun Motor RAT SPEED untuk di carikan ajimat sakti buat motornya
pasien : “mbah, niki spedah kulo wegah mlayu pripun nggih penake…?” (mbah, ini motor saya tidak mau lari gimana solusinya? -red)
si-mbah : “uhuk… uhuk.. nek spedahmu iso ngadeg banjur trus mlayu opo ora medeni uwong2?” (kalau motormu bisa berdiri terus berlari apa orang-orang tidak pada takut semua?” -red)
pasien : GUBRAKK!!! “maksud kulo, i want my mio can run fast like a comet!”
si-mbah : MLONGO -ngomong opo bocah kui-
terpaksa kita potong pembicaraan antara si-Mbah dan pasien karena percakapannya bakal lama, gak nyambung-nyambung… hehehhe. “Dana tidak masalah, yang penting motor ngibrit mbah., ” begitu pesannya. “Kalau mau ngabuburit nanti agak sorean saja…” jawab si mbah ngga nyambung lagi. Pusing-pusing wis pokoknya motor ditinggal, sang pasien menyerahkan, kunci kontak, stnk, dan segepok uang tunai untuk memberi suntikan tenaga baru pada motor matic kecintaannya. Si mbah yang melihat duit langsung kembali perkasa layaknya waktu muda, “Allrite beibeh, im gonna pimp your ride” jawab si mbah semangat. Oalah, wong gendeng!
Setelah sang empu pergi, si mbah pun baru sadar, namanya dukun, dikasih duit banyak malah ngelu (pusing- red) diapakno iki…
Distarterlah vespa si Mbah untuk pergi ke Mall, belanja-belanja, shoping je.. Tapi yang ini Mall untuk motor, belanja part racing dan performa untuk Yamaha Mio. Barang-barang import dari Thailand semua diborong.. Baru kali ini simbah berlagak jadi borju, hehehe… tunjuk sana-tunjuk sini. Biasanya cuma bisa ngiler kalau di etalase speed shop :)
Mesin dibongkar, kerja utama adalah memperbaiki torsi mesin. Karena motor matic bekerja utamanya memanfaatkan daya sentrifugal , maka untuk menciptakan lontaran yang kuat pada kruk as, perlu disokong oleh piston besar dan kompresi padat. Tidak tanggung-tanggung, piston honda CS-1 yang baru di launching oleh Honda langsung dibenamkan di dalam silinder blok Mio. Kapasitas sekarang melonjak drastis jadi diatas 150 centimeter cubic. Dengan kontur piston agak jenong dijamin mampu melesakkan bahan bakar berdentum di ruang bakar. Ditambah lagi papasan pada pantat blok sebanyak 1.5 mm. Ngeri…
Porting Head by RAT :: PASTI PAS!
Porting Head by RAT :: PASTI PAS!
Pasokan udara/bahan-bakar perlu ditambah untuk mensuplai kapasitas baru di dalam silinder, oleh karenanya lubang pemasukan- dan pembuangan di head cylinder tak luput oleh pisau tuner digital terbaru milik mbah RAT. Dihitung melalui RPM yang dimau, dikalikan panjang langkah, dibagi konstanta, dikalikan kuadran diameter porting berbanding diameter piston maka ditemukan puncak tenaga yang pas di 7.500 RPM. Torsi puncak di kisaran 5.000 RPM. Tapi oleh pir cvt pada putaran 1.500 RPM tenaga mesin sudah dibuka sepenuhnya.
1.500 RPM out perform
Tak ubahnya noken as, perangkat pengatur buka-tutup katub ini kena modifikasi di bagian pantat noken as digrinding antara durasi 0.15mm sebanyak o.72mm inlet dan 0.55mm outlet. Profil noken as yang lebih tinggi pada bubungan masuk memang disengaja untuk mengail tenaga pada bottom to mid power band, bagaikan karakter motorcross. Karena mio memang tidak bermain hingga belasan ribu RPM.
Grinding cam mio
Grinding cam mio
Suplai bahan bakar diserahkan oleh KEIHIN PE 28mm yang sudah direamer habis untuk menghisap lebih banyak udara dan mensalurkan lebih banyak kabut bahan-bakar kedalam silinder. Karburator PE28 ini direamer bulat utuh di bagian belakang untuk meredam agar tidak mudah wheelie saat pertama kali motor dijalankan.Venturi yang diperbesar dimaksudkan untuk memberi nafas extra pada motor matic ini agar putaran atas terus berisi, untuk mengimbangi karakter cam yang mengumbar akselerasi. CDI untuk membuka putaran mesin dipercayakan buatan dari om Tomy Huang.
PE 28 mm full reamer
PE 28 mm full reamer
Untuk mengimbangi torsi liar yang kini dihasilkan, masih perlu bantuan penyalur daya dari KAWAHARA didaulat untuk mengatur perbandingan tenaga dari mesin ke Roda. Jadi untuk akselerasi awal motor tidak terlalu wheelie dan sampai boss berkata, “ini baru namanya MODIFIKASI!”. Mantab!
Final Gir Kawahara
Final Gir Kawahara
Tetap Sehat- Tetap Semangat Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari!

bore up jupiter mx 150cc



Jupiter MX 150 cc



Berdasarkan spesifikasi teknis Jupiter MX memiliki perbandingan bore x stroke 54 mm x 58,7 mm, maka akan diperoleh ukuran kapasitas mesin 135 cc. Dimana dg prinsip overstoke / longstroke tersebut umumnya ampuh mendongkrak moment puntir hasilnya adalah punya torsi putaran rendah yang lebih besar, juga dapat mempunyai rasio kompresi yang lebih tinggi, juga berarti lebih hemat bahan bakar dan menghasilkan gas buang yang lebih bersih. Namun semenjak kemunculan Vixion yg mempunyai bore x stroke 54 mm x 58,7 mm yang dapat dikatakan sebagai tipikal mesin yg square antara ukuran bore x stroke menyebabkan beberapa speedfreak mulai melirik mengaplikasikan piston tersebut guna meninggalkan beberapa kekurangan dari mesin longstroke dan mengejar karakteristik mesin square. FYI Jika ukuran bore sama dengan stroke atau rasio bore-stroke sama dengan 1, maka disebut mesin square, umumnya rasio bore-stroke berkisar antara 0.95 sampai dengan 1.04 disebut sebagai mesin square. Beberapa keunggulan mesin yg square adalah Engine tipe ini memiliki tenaga yang hampir merata di semua tingkatan RPM baik di RPM rendah, menengah, maupun RPM tinggi.
Modifikasi diperuntukan bagi beberapa penyuka kecepatan terutama yg kurang puas dg karakter kinerja mesin std MX dg cc std 135 yg kemudian mengaplikasikan piston Vixion yg memiliki ukuran 57 mm tersebut, atau bagi beberapa konsumen yg kebetulan blok 135 cc nya mengalami kerusakan sehingga memaksa dia menganti baru blok piston ring dll modifikasi ini dapat menjadi alternatif mengingat harga yg sama dg blokset std MX. Apalagi piston serta blok Vixion merupakan teknologi yg sama dari Jupiter MX mulai dari DiAsil Cylinder, Forged piston, sampai Liquid Cooling hanya ukuran saja yg membedakan mereka jadi jaminan untuk soal endurance atau ketahanan dari pengaplikasian blok Vixion memiliki jaminan garansi dari sisi teknologi serta material yang dipakai, setindaknya sama yg digaransikan Yamaha 50.000 KM / 5 tahun. Lalu sebetulnya apa tujuan untuk meningkatkan ukuran ruang bakar yang semula 135 cc menjadi 150 cc, berbicara fundamental dari dari segi teknis maka fungsi ruang pembakaran dimesin itu adalah tempat untuk menghasilkan tenaga, alasannya sederhana campuran bahan bakar dg udara di ledakkan dalam blok cylinder guna menghasilkan tenaga yg akan mengerakkan kruk as sampai komponen lainnya, terjadinya perubahan energy dari kimia menjadi energi gerak / kinetik tersebut sebetulnya mempunyai keterkaitan antara proses dg hasil, bagaimana perubahan energy diproses akan menentukan hasil akhir dari torsi dan tenaga yg dihasilkan sebuah mesin.
Teorinya semakin besar ledakan dalam blok silinder maka semakin besarlah tenaga yg dihasilkan mesin…

Hasil yang diperoleh setelah upgrade jd 150 cc dg set VIXION dg std prosedur adalah;
Powerband merata disemua gear.., efeknya akselerasi ditiap gear meningkat.., klo CDI masih std akan kerasa sekali cepat nyentuh limiter.., sedangkan bagi yg sudah menganti CDI Racing/unlimiter efeknya top speed tiap gear terdongkrak.., misal tadinya gigi 1 cuma 50 km/h maka dg upgrade jd 150 cc bisa 55 km/h, begitu seterusnya dg gigi 2, 3 sedangkan untuk topspeed akan terjadi peningkatan sekitar 10-15 km/h pada mesin std, namun yang terpenting adalah time to peak atau waktu tempuh yg diperlukan untuk mencapai kecepatan puncak akan naik kisaran 20 % .
Lalu mengenai konsumsi BBM akan ada kecenderungan untuk lebih irit atau minimal sama dengan konsumsi BBM kond. mesin std, hal ini terjadi akibat torsi motor bertambah mulai dari Rpm awal sampai akhir tidak hanya itu tetapi horsepower pun akan meningkat di rentan Rpm yg lebih tinggi, sehingga untuk berakselerasi dari 0 sampai kecepatan rata-rata 80 km/h tidak perlu membuka throttle terlalu banyak seperti pada kondisi std, tetapi semua itu juga tergantung kepada riding style dari pengendara.
Untuk pengujian hasil secara detail diatas mesin dynotest sepertinya belum dapat penulis lakukan mengingat keterbatasan dalam hal objek yg akan digunakan dalam test tersebut.

Berbicara soal parts yg dibutuhkan untuk modifikasi boreup ini adalah sbb :
1. CYLINDER (3C1-E1311-00) -> Rp 404.500
2. PISTON (3C1-E1631-00) -> Rp 146.000
3. PISTON RING SET (3C1-11603-00) -> Rp 140.000
4. PIN PISTON (3C1-E1633-00) -> 18.500
5. GASKET CYLINDER HEAD (3C1-E1181-00) -> 12.500
Harga parts berdasarkan pricelist resmi Yamaha tahun 2009.

v-ixion-block1
Sedangkan untuk penyesuaian pada saat pemasangan penulis menyarankan untuk membubut boring luar dari blok Vixion tsb, dikarenakan beda ketebalan antara blok std MX dg Vixion sehingga apabila langsung dipasang akan menyangkut pada pertengahan lubang blok, sebagai referensi jadikan saja diameter luar boring tersebut menjadi 67 mm, masih ada sisa 3 mm untuk pemuaian pada lubang crankcase MX yg memiliki diameter 70 mm.
Lalu untuk mengembalikan kompresi mesin yg sejatinya menurun akibat profile dari piston Vixion maka penyesuaian dapat dilakukan dg mencopot gasket blok yg memiliki ketebalan 0,45 mm namun cara ini sedikit memiliki kekurangan karena rambatan panas hasil pembakaran diblok lebih mudah mencapai crankcase sehingga nantinya panas yg dihasilkan akan lebih tinggi pada mesin bagian bawah, atau cara paling aman adalah membubut permukaan blok bawah sebanyak 0,5 mm (street performance) atau 0,8 mm (race use) yg tujuannya adalah memperpendek volume ruang bakar.
Parts pendukung lain yg saya rekomendasikan dalam menyesuaikan modifikasi ini adalah CDI, setindaknya gunakanlah CDI yg memiliki rentang limiter putaran mesin yg lebih tinggi mis. CDI Mio (Rpm 10.500), Jupiter lama dg kode 5LL (limiter more than 13.000 Rpm), atau CDI racing yg beredar dipasaran, karena pembengkakan pada ruang bakar akan menggeser kurva dari powerband mesin kearah lebih tinggi jadi percuma saja apabila boreup ini dilakukan tanpa menggeser limiter melebihi 9.000 Rpm, ibarat tenaga masih berjalan tetapi sudah dibatasi oleh CDI.

Sekian sedikit review dari saya, mudah mudahan bisa menjawab sedikit FAQ kawan kawan sekalian yg nantinya akan berencana mengupgrade mesin MX nya menjadi 150 cc.
Mohon maaf apabila ada kekurangan, CMIIW.
Best Regard.


Modifikasi Jupiter mx 150 Andri nurcahyanto Tangerang











BORE UP KIT JUPITER MX
259305-var-bore-up-kit-mx-istim.jpgKeterangan : Bore up 160 cc
Harga : Rp 780 ribu
Alamat : Junior Motor Sport
Jl. Raya Bogor, Km 42, No.1, Cibinong, Jawa Barat
Telepon : (021) 87901768






160 cc atau Lebih  TDR BLOK SILINDER
3302blok-mx-istimewa.jpgIni tawaran menarik buat sobat penyuka akselerasi! Terutama penyemplak Yamaha Jupiter MX 135LC. Yup, pilihan blok silinder merek TDR, lengkap berikut piston dan pin. Ukuran piston, tinggal pilih. Mau pakai yang diameter 58,5 mm atau 60 mm.

"Sebenarnya, blok ini juga bisa digunakan untuk Yamaha V-ixion.
Itu karena ukuran blok dan baut empatnya juga sama," ungkap Benny Rachmawan, Marketing sekaligus Product Development Mitra2000, distributor TDR di Tanah Air.

Menurut pria gede ini lagi, ada kelebihan yang diaplikasi komponen yang juga dilengkapi dengan ring piston itu. "Blok ini dibuat tanpa mengurangi pertimbangan sirkulasi pendinginan yang ada. Malah, diklaim mampu melepas panas lebih cepat," tambahnya.

Produk yang dijual dengan harga sekitar Rp 725 ribu ini juga bisa digunakan untuk keperluan harian. Ya, untuk motor yang biasa dipakai beraktivitas harian gitu!

"Mungkin karena bore up tidak terlalu ekstrem ya. Dengan piston 58,5 mm, hanya sekitar 160 cc," promosi Benny yang bilang kalau part ini bisa didapat di seluruh jaringan Mitra2000 atau TDR terdekat di kota brother.

BIAR NGGAK SUMBANG
5601aneka-glass-wol-adib-1.jpgUntuk dongkrak performa motor harian, pilihannya ganti knalpot racing atau bobok jeroan knalpot standar. Keduanya sama-sama meracik pipa pelepas gas buang hingga memiliki dimensi lebih besar. Terutama tabung silencer yang berfungsi mengatur turbulensi gas buang.Namun kiat ganti knalpot racing atau belek alias bobok pipa buang ada konsekuensinya. Suara yang dihasilkan pasti lebih keras juga berisik daripada yang versi standar. Sehingga butuh peranti tambahan berupa peredam agar nadanya tidak sumbang atau fals. Ini bikin berisik.

“Knalpot racing harian yang ada di pasaran biasanya sudah dilengkapi peredam di dalam silencernya. Sama seperti motor harian. Cuma kepadatan serat peredam dan material yang dipakai di dalam knalpot racing nggak tahu pasti. Makanya ada knalpot racing bersuara merdu, ngebas juga cempreng,” beber Harry Noprian, mekanik Harry Motor HMTC di Jl. H. Naman, Pondok Kelapa IIB, Jakarta Timur.

Ditambahkan Harry, rata-rata knalpot 4-tak model standar, racing atau bobokan memiliki suhu lebih panas. Wajar saja kalau busa peredam yang ada di dalam silencer gampang terbakar. Selain itu juga, ada juga yang terlepas keluar.Berbeda bila pasang busa peredam di dalam knalpot mesin 2-tak.
Peranti ini lebih tahan lama dan tidak mudah terbakar karena ada pelumas hasil dari sisa gas buang yang dikeluarkan. Makanya begitu busa peredam mesin 4-tak mulai tipis, biasanya bersuara lebih keras dan tidak enak didengar.5602aneka-glass-wol-adib-2.jpg

Lain lagi knalpot bobokan yang terpaksa harus menambah peredam. Pasalnya sekat dan pipa di dalam silencer asli sudah dibikin renggang atau dipisah, dengan maksud agar turbulensi baru dapat meningkatkan performa motor. Dan biar nggak bising, di dalam juga sudah diselipkan busa atau serat khusus yang berfungsi sebagai peredam suara.

Orang gampang menyebut busa peredam dengan nama glasswool walaupun yang beredar di pasaran, tipe dan harganya beraneka ragam. Dari benderrol murah sampai mahal banyak tersedia di toko onderdil, dengan konsekuensi daya tahan dari peranti peredam suara itu.

“Paling murah dan mudah didapat glasswool. Serat peredam ini ada yang berwarna kuning juga putih. Dengan harga kisaran Rp 3.000 sampai 5.000 per pack,” lanjut Harry yang biasa meracik motor balap dan racing harian.

Hanya saja saat menerapkan glasswool model ini di knalpot dibutuhkan kehati-hatian. Pasalnya pecahan serbuk dari serat nggak bikin nyaman, terutama bila nyentuh tangan atau badan akan timbul gejala gatal.Tapi kalau mau aman dan tidak bikin sesak ketika tidak sengaja terisap paru-paru. Di pasaran juga tersedia produk aftermarket yang dilego sekitar Rp 15-25 ribuan per pack. Ada merek Daytona, MCC dan lainnya. Kelebihannya juga tidak mudah terbakar bila suhu mulai panas.

Selain glasswool, pilihan lain busa peredam juga bisa memanfaatkan lembaran serat kaca bahan untuk bikin fiberglass. “Serat kaca yang dijual lebih mahal dari glasswool, yaitu seharga Rp 9.000 per/kg juga tidak bikin nyaman,” timpal Kunto Hayadi, mekanik HKR Custom.Namun keunggulan dari serat kaca lebih tahan lama dari glasswool yang kebanyakan dipakai sama pemilik motor bila dipasang lebih rapat. Pasalnya serat kaca lebih tahan panas, meskipun kekurangan dari serat ini serbuknya gampang terbuang bila mesin sering digeber.Pilihan lain dari peredam suara knalpot, Kunto biasanya memanfaatkan steelwool atau serat besi yang dibikin bergumpal-gumpal. Sekilas bentuknya mirip alat pencuci piring dari bahan serat stainles steel.

Cuma sayangnya produk seharga Rp 35 ribuan ini termasuk masih sulit didapat lantaran hanya ada di toko tertentu. Bahkan ketebalan steelwool yang dijual pun punya ukuran. Ada yang versi halus, juga ada yang kasar.

“Kelebihan serat besi ini selain dapat meredam suara juga tidak mudah abis terbakar atau terbuang keluar.
Kalau dipakai, juga bisa tahan tiga kali lipat dari glasswool. Kelemahannya cuma kalau dipasang terlalu lama di dalam silincer dan tidak diganti, kemungkinan akan muncul karat. Tapi bisa dipastikan tidak bakal habis,” imbuh Kunto yang buka gerai di Jl. Cipete Dalam II, No. 18, Jakarta Selatan.

BISA MEREDAM PANAS

5603aneka-glass-wol-adib-3.jpgTugas utama busa peredam atau umum disebut glasswool memang untuk meredam suara hasil pembakaran. Namun tingkat kebisingannya sangat tergantung dari ketebalan, kerapatan dan daya tahan dari material busa peredam itu.

Oleh sebab itu, glasswol yang memiliki material lebih bagus dan tahan lama biasanya memiliki kelebihan daripada busa peredam model biasa. Yang pasti suara juga tidak bising. Lalu dengan metarial lebih bangus, biasanya bagian luar dan dalam pelat silencer knalpot jadi tidak mudah panas.

"Sebab kalau panas berlebihan, kemungkinan akan mengganggu kostruksinya akibat terjadi pemuaian. Dan bila memuai, kemungkinan besar akan mempengaruhi turbulensi di dalam perut knalpot,” beber Nurdin Fajar Hidayat alias Udin, mekanik Elza Motor di Jl.
Lebak Bulus Raya No. 111, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang sering dapat order bobok knalpot.


AWET PAKAI KARBON KEVLAR
5604aneka-glass-wol-adib-4.jpg
Dari semua produk busa peredam atau glasswool yang ada di pasaran, rata-rata memang masih memiliki kekurangan. Di antaranya masih ada yang mudah terbakar, tidak nyaman dipakai, mudah terlepas dari pipa selongsong sampai timbul karat bila menggunakan material besi.

Tapi, kalau enggak mau repot gonta-ganti glasswool atau mau pakai sepanjang masa, Kunto Hayadi mekanik HKR Custom di Cipete Dalam II, Jakarta Selatan, menyarakan untuk memakai bahan serat karbon kevlar atau serat kaca halus yang sudah dianyam rapi dan rapat.

Kata Kunto lagi, keunggulan peredam model ini celahnya lebih rapat, tidak mudah terbakar. Juga mampu meredam panas tinggi, tidak mudah lepas dari sangkar apalagi kena serang karat. "Cuma memang harganya lebih mahal dari yang biasa lantaran dijual per lembar,” tegas Kunto.

 

Modification guidance - Bore-Up Jupiter MX dengan si blok Vixion..

Gambar 1
Piston dan silinder blok bawaan Yamaha Vixion



Dengan menjejalkan piston Suzuki Thunder yang berdiameter 57 mm ke dalam silinder Yamaha Jupiter MX, maka kapasitasnya terdongkrak jadi 149,0 cc (standarnya 135 cc). Cara tersebut merupakan trik lawas, buat bore-up motor berpendingin air ini.


Ada cara anyar bisa diaplikasi untuk menambah kapasitas mesin MX sampai 162,5 cc. Dan trik yang satu ini oleh Bambang Tedjo mekanik Sinergi Motor (SM) dibilang tahan lama alias awet buat harian. Wah jadi penasaran nih, apa saja sih yang dikerjakan?


"Bisa lebih awet, karena silinder blok standar MX gak perlu diobok-obok buat memasukkan piston V-Ixion yang berdiameter 57 mm.


Cukup beli sekalian silinder blok standar motor sport 150 cc itu," jawab mekanik berambut lurus ini.


Keuntungan trik upgrade kapasitas mesin ini adalah, silinder blok standar V-Ixion pakai material DiASil (die-cast aluminum cylinder) yang punya kemampuan lebih untuk menahan goresan. "Kelebihan lain, walau sama-sama bergaris tengah 57 namun piston V-Ixion lebih enteng dibanding bawaan Thunder," ungkap Bambang.


 Gambar 2Knalpot merk 3D1, dipesan khusus buat mesin MX yang sudah bore up






 Gambar 3
 Noken as mesti disesuaikan dengan setingan mesin baru
Dengan pakai piston V-Ixion yang diameter 57 mm, maka kapasitas mesin terdongkraknya sama dengan pakai punya Thunder.
 Agar bisa sampai 162,5 cc, maka Bambang melakukan langkah stroke-up. "Gak banyak-banyak, hanya naik 2,5 mm dan pen stroker yang dipasang merek LHK dengan nilai tebus Rp 300 ribu," ujarnya.
 Pengerjaan yang dilakukan mekanik SM, gak hanya sampai di situ aja lo. Setelah pasang pen stroke, gak lupa bandul kruk as dibuat lebih ringan.
 Dan selanjutnya penyesuaian dilakukan pada bagian asupan bahan bakar. "Karburator standar MX direamer dan skepnya diganti pakai bawaan Yamaha RX-King. Noken as juga dicustom sesuai kebutuhan," terang Bambang.


Selain melakukan pengerjaan, juga diterapkan penggantian beberapa part standar ke racing. Seperti per kopling aplikasi merek R9, CDI BRT I-max dan knalpot free flow berlabel 3D1. "Untuk knalpot kita pesan khusus dengan harga Rp 200 ribu saja," tutup Bambang.